Tren penguatan kripto terus berlanjut meskipun data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pelemahan. Investor kini mulai melihat kripto sebagai aset lindung nilai kripto yang menjanjikan, terutama di tengah kondisi global yang tidak pasti.
Hingga Kamis malam (1/5) pukul 22.35 WIB, harga Bitcoin (BTC) naik 3,44% dalam 24 jam dan 4,17% dalam sepekan. BTC diperdagangkan di level US$ 97.267. Ethereum juga naik ke US$ 1.867, melonjak 5,83% secara harian. Sementara itu, XRP menguat ke US$ 2,25 dan Solana naik ke US$ 153, mencatatkan kenaikan 4,19% dan 7,83%.
Penguatan ini berlangsung di tengah kondisi geopolitik yang panas. Pemerintah Pakistan menuduh India tengah merencanakan serangan militer usai insiden teror di Kashmir yang menewaskan 26 orang. Di sisi lain, Indeks Manufaktur Dallas Fed anjlok dari -16,3 ke -35,8. Ini adalah posisi terburuk sejak pandemi COVID-19 dan mencerminkan ketidakpastian akibat kebijakan dagang AS terhadap China.
Kripto Semakin Dipandang sebagai Aset Lindung Nilai
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menilai tren ini sebagai peluang jangka panjang untuk kripto. Ia menyebut Bitcoin semakin dianggap sebagai aset lindung nilai kripto, mirip dengan peran emas dalam ekonomi global.
“Jika tren ini bertahan, Bitcoin bisa menarik lebih banyak dana dari investor yang mencari perlindungan aset,” jelas Fahmi dalam pernyataan tertulis, Rabu (30/4).
Fahmi juga menyarankan agar investor pemula mencoba strategi dollar cost averaging (DCA). Strategi ini bisa diterapkan secara otomatis lewat fitur di platform digital seperti Reku. Untuk investor berpengalaman dengan toleransi risiko tinggi, altcoin bisa menjadi pilihan diversifikasi untuk memperbesar potensi imbal hasil.
Menjelang rilis data tenaga kerja AS pada 2 Mei, pasar kripto diperkirakan masih akan bergerak dinamis. Laporan ini akan menjadi indikator penting arah suku bunga The Fed pada 7 Mei mendatang.
“Meski The Fed kemungkinan menahan suku bunga, inflasi tinggi bisa memicu kekhawatiran investor. Hal ini berpotensi melemahkan pasar kripto dalam waktu dekat,” pungkas Fahmi.
Baca juga artikel menarik lainnya seputar bisnis digital dan teknologi terkini:
Lihat selengkapnya di blog kami
Sumber : kontan.co.id