Nemes Corp

Tarif Trump Hambat Ekonomi Asia Tenggara, Malaysia Revisi Target, RI Raup Investasi Korea

Tarif Trump Hambat Ekonomi Asia Tenggara, Malaysia Revisi Target, RI Raup Investasi Korea

Ekonomi ASEAN
Sumber Foto : Freepik

Penerapan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memicu kekhawatiran perang dagang. Kebijakan ini menekan aktivitas ekspor dan sektor manufaktur di banyak negara. Dampaknya terasa jelas di kawasan Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Indonesia.

Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa negaranya mungkin harus menyesuaikan target pertumbuhan ekonomi tahun 2025. Ia menyebutkan proyeksi awal dalam Anggaran 2025 sebesar 4,5 hingga 5,5 persen bisa sulit dicapai. Hal ini tergantung pada hasil negosiasi tarif dengan pemerintah AS.

Anwar, yang juga menjabat Menteri Keuangan, menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan dan Bank Negara Malaysia sedang mengevaluasi dampak kebijakan tersebut. Revisi terhadap perkiraan pertumbuhan PDB akan dilakukan setelah situasi menjadi lebih jelas. Ia menekankan bahwa ekonomi Malaysia bersifat terbuka, sehingga sensitif terhadap dinamika ekonomi global.

Korea Selatan Tetap Investasi Besar ke Indonesia

Sementara itu, Indonesia justru menunjukkan daya tarik tinggi bagi investor asing, khususnya dari Korea Selatan. Menteri Investasi dan Hilirisasi merangkap Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa aliran investasi dari Korea tetap stabil. Ini terlihat dari peresmian pabrik Dongsung Chemical di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 82.000 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 23.000 meter persegi. Fasilitas ini menjadi yang terbesar milik Dongsung Chemical, bahkan melampaui kapasitas pabrik mereka di Korea Selatan. Produk yang dihasilkan digunakan di berbagai sektor seperti otomotif, alas kaki, perabot rumah tangga, serta konstruksi.

Rosan menyatakan bahwa investasi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor produk teknologi tinggi. Pemerintah pun terus mendorong kerja sama dengan mitra strategis global yang mendukung hilirisasi dan penciptaan lapangan kerja.

Dongsung Chemical Jadikan Karawang Basis Produksi Asia Tenggara

Ia mencatat bahwa Korea Selatan merupakan investor asing terbesar ketujuh di Indonesia selama periode 2020–2024, dengan total investasi mencapai 11,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp185,87 triliun. Rosan juga menyebutkan bahwa realisasi investasi Korea bisa lebih besar dari yang tercatat karena sebagian masuk melalui negara lain seperti Singapura atau Malaysia.

Ketua Dongsung Chemical, Baek Jeong-ho, menegaskan pentingnya pabrik baru ini dalam strategi jangka panjang perusahaan. Ia menyebut fasilitas di Karawang sebagai pusat produksi sistem PU terbaik di Asia Tenggara. Pabrik ini dirancang untuk melayani pasar Asia, Amerika Latin, hingga Eropa, serta menjadi pendorong ekspansi global dan penguatan teknologi Dongsung Chemical.


Baca juga artikel lainnya untuk wawasan bisnis dan investasi global di sini.

Sumber : kompas.com