Nemes Corp

Apple Alihkan Produksi iPhone ke India demi Kurangi Ketergantungan pada China

Apple Alihkan Produksi iPhone ke India demi Kurangi Ketergantungan pada China

Produksi iPhone
Sumber : Foto Freepik

Apple Inc. menyatakan akan membeli lebih dari 19 miliar chip dari perusahaan Amerika Serikat sepanjang tahun ini. Langkah ini menjadi strategi perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada China serta memperkuat lini produksi iPhone di India. Pernyataan ini disampaikan setelah laporan kinerja keuangan kuartal kedua dirilis.

CEO Apple, Tim Cook, mengungkapkan bahwa Apple akan semakin bergantung pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC). TSMC tengah memperluas operasinya di Arizona, AS, dengan membangun hingga enam fasilitas baru. Tahun ini, Apple akan menerima puluhan juta chip dari fasilitas TSMC tersebut. Chip itu juga digunakan untuk perangkat iPad dan Apple Watch kelas bawah.

India kini memainkan peran lebih besar dalam strategi global Apple. Apple memastikan bahwa sebagian besar iPhone untuk pasar Amerika akan diproduksi di India dalam waktu dekat. Saat ini, sekitar 20% dari total produksi iPhone sudah berasal dari negara tersebut. Targetnya, pada akhir tahun depan, sebagian besar iPhone yang dijual di AS akan buatan India.

India Jadi Mitra Strategis, AS Dapat Prioritas Chip

Dalam panggilan konferensi pasca-laporan keuangan, Tim Cook menyebut India hampir menyamai peran China dalam rantai pasok Apple. Menurutnya, menggantungkan produksi pada satu negara sangat berisiko. Karena itu, Apple mulai menyebar sumber pasokannya ke berbagai lokasi strategis.

Meski ada dorongan dari pemerintahan Donald Trump agar Apple memproduksi perangkat di AS, perusahaan mengakui bahwa hal tersebut belum bisa dilakukan secara masif. Namun, Apple berkomitmen meningkatkan pembelian komponen dalam negeri seperti chip dan kaca layar iPhone. Komponen ini disuplai oleh Corning Inc., perusahaan teknologi asal AS.

Apple juga mengumumkan rencana investasi sebesar US$ 500 miliar di AS selama empat tahun ke depan. Salah satu fokusnya adalah pengembangan fasilitas produksi server kecerdasan buatan (AI) di Texas.

Mengenai potensi tarif baru terhadap produk elektronik dari China, Tim Cook menolak memberikan komentar pasti. Ia menyatakan sulit memprediksi situasi setelah bulan Juni. Sementara itu, CFO Apple, Kevan Parekh, mengatakan proyeksi keuangan Apple tetap mengasumsikan kondisi ekonomi global yang stabil.

Namun, laporan kuartal kedua yang menunjukkan penurunan penjualan di China membuat investor khawatir. Saham Apple sempat turun hingga 4,2% setelah laporan tersebut diumumkan.

India kini dipandang sebagai mitra dagang yang lebih stabil secara politik dan strategis dalam jangka panjang. Dengan porsi produksi yang terus meningkat, negara ini menjadi pusat penting dalam rantai pasok Apple di masa depan.


Baca juga artikel menarik lainnya seputar teknologi dan bisnis global di sini

Sumber : kontan.co.id