Lisa Su, yang dinobatkan sebagai TIME’s CEO of the Year 2024, telah membawa AMD ke puncak industri semikonduktor selama satu dekade terakhir. Di bawah kepemimpinannya, AMD berhasil melampaui nilai pasar Intel untuk pertama kalinya, dengan harga saham yang melonjak hampir 50 kali lipat sejak ia mengambil alih.
Optimisme di Tengah Ketidakpastian
Saat ditanya tentang masa depan industri semikonduktor di tengah kemungkinan kepemimpinan Presiden Donald Trump di periode kedua, Su tetap optimis, dengan mengatakan, “Kami tetap optimis terhadap bisnis.” Ia justru lebih yakin terhadap potensi AI yang menurutnya akan mengubah banyak aspek kehidupan. “AI adalah teknologi paling penting yang pernah saya lihat dalam karier saya,” ujarnya. Bahkan, ia memperkirakan dalam satu tahun ke depan, kemajuan AI akan 10 kali lebih mengagumkan dibandingkan saat ini.
Semikonduktor dan Persaingan Global
Jacobs juga menyoroti bagaimana sebagian besar chip canggih saat ini diproduksi di luar AS. Menjawab hal ini, Su memperkirakan bahwa dalam tiga hingga lima tahun ke depan, manufaktur chip akan lebih banyak dilakukan di AS, berkat meningkatnya investasi setelah krisis semikonduktor akibat pandemi COVID-19.
Dalam persaingan dengan raksasa industri seperti Nvidia dan Intel, Su menegaskan bahwa meskipun mereka bersaing, ada juga ruang untuk kolaborasi. “Tidak ada satu perusahaan yang memiliki semua ide terbaik. Industri ini butuh kerja sama,” katanya.
Fokus pada Kekuatan AMD
Menariknya, Su juga mengungkapkan bahwa salah satu keputusan terbaik yang pernah diambilnya adalah menolak untuk ikut-ikutan membuat perangkat kecil seperti ponsel dan tablet. Meski ada tekanan dari berbagai pihak, ia memilih untuk tetap fokus pada spesialisasi AMD dalam teknologi komputasi tingkat tinggi. “Dulu komputer besar tidak menarik, tapi sekarang, superkomputer bisa dibilang cukup seksi,” candanya.
Jacobs pun menutup wawancara dengan kalimat yang pas, “Terima kasih, Lisa Su, karena telah membuat superkomputer menjadi seksi.”