Dropbox kini berada dalam tekanan dari investor aktivis yang menuntut perubahan besar dalam struktur kepemimpinan. Half Moon Capital, sebuah hedge fund kecil, melayangkan kritik terhadap melambatnya pertumbuhan pendapatan dan strategi harga perusahaan.
Mereka mengajukan proposal kepada pemegang saham untuk menghapus sistem saham kelas ganda. Struktur ini memberikan CEO sekaligus pendiri Dropbox, Drew Houston, hak suara mayoritas. Houston saat ini menguasai sekitar 77% hak suara karena kepemilikannya atas saham Kelas B, yang memiliki hak suara sepuluh kali lebih besar dibanding saham Kelas A.
Proposal ini menyatakan bahwa struktur tersebut membatasi kemampuan pemegang saham dalam meminta pertanggungjawaban manajemen. Half Moon menyebut telah terjadi beberapa “kesalahan langkah signifikan” yang tidak bisa dikoreksi karena dominasi suara Houston.
Penurunan Kinerja dan Efisiensi Jadi Tantangan
Half Moon hanya memiliki sekitar 40.000 saham Dropbox, senilai kurang lebih $1,1 juta. Meski begitu, mereka berharap proposal ini dapat menekan dewan dan mendorong reformasi lebih luas. Proposal akan diputuskan dalam rapat tahunan. Agar bisa lolos, dibutuhkan suara mayoritas—yang tidak mungkin tercapai tanpa dukungan Houston.
Dropbox juga tengah menghadapi tekanan kinerja. Pertumbuhan jumlah pelanggan berbayar tahun lalu kurang dari 1% dibandingkan 2023. Bahkan, manajemen memperkirakan akan ada penurunan pengguna berbayar tahun ini. Jika terjadi, ini akan menjadi penurunan pertama sejak Dropbox mencatatkan saham di bursa.
Harga saham Dropbox kini sekitar $27 per lembar, dengan valuasi pasar sekitar $8 miliar. Untuk menekan biaya, perusahaan memangkas jumlah karyawan dalam dua gelombang: 16% pada April 2023 dan 20% pada Oktober 2024. Menurut Houston, langkah ini dilakukan karena lingkungan pasar yang menantang dan operasi yang belum efisien.
Kontroversi Paket Keluarga
Dalam surat terbuka kepada dewan direksi Dropbox pada Februari 2024, Half Moon juga menyinggung keputusan perusahaan menghapus paket keluarga. Mereka menyarankan agar Dropbox tetap menawarkan opsi berlangganan yang lebih terjangkau. Namun, perusahaan beralasan bahwa banyak pelanggan bisnis menyalahgunakan paket ini untuk mengakses layanan dengan harga lebih murah.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : cnbcindonesia.com