Konflik dagang global dan meningkatnya tarif impor menyebabkan banyak rantai pasok terganggu. Namun, kondisi ini justru membuka peluang baru bagi startup ekonomi sirkular. Model bisnis berbasis daur ulang dan efisiensi sumber daya kini menjadi strategi utama yang tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga membentuk bisnis yang tangguh dan relevan di tengah krisis.
Alih-alih bergantung pada pasokan bahan baku baru, para pelaku usaha kini memilih untuk mengolah kembali limbah menjadi barang bernilai guna. Dari bahan bangunan berbasis pakaian bekas hingga makanan ringan dari ampas buah, berikut ini adalah lima perusahaan rintisan yang berhasil memanfaatkan konsep ekonomi sirkular secara nyata:
1. FabBRICK – Batu Bata dari Baju Bekas
Berbasis di Paris, FabBRICK yang didirikan Clarisse Merlet menghadirkan solusi kreatif untuk masalah limbah tekstil. Perusahaan ini mengubah pakaian bekas menjadi batu bata ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk membuat dinding, furnitur, hingga elemen dekoratif. Tidak hanya mengurangi limbah, produk ini juga memiliki fungsi insulasi suara dan panas. Sejak berdiri, lebih dari 12 ton pakaian telah berhasil didaur ulang.
2. Voyage Foods – Cokelat Lezat Tanpa Kakao
Perubahan iklim dan isu sosial di sektor pertanian kakao mendorong Voyage Foods dari California untuk mencari alternatif baru. Mereka berhasil menciptakan cokelat yang terbuat dari bahan non-kakao seperti biji anggur dan bunga matahari. Rasanya tetap mirip dengan cokelat konvensional, tetapi tanpa dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di balik industri kakao.
3. Clean the World – Daur Ulang Sabun Hotel
Shawn Seipler melihat potensi dari sabun hotel yang terbuang begitu saja. Ia mendirikan Clean the World, sebuah inisiatif sosial yang mengumpulkan sabun bekas dari hotel-hotel, kemudian membersihkannya dan mencetak ulang menjadi sabun baru. Produk tersebut lalu disumbangkan ke berbagai negara yang membutuhkan. Hingga kini, lebih dari 89 juta batang sabun telah disalurkan ke lebih dari 127 negara.
4. Trashy Chips – Camilan dari Ampas Jus
Kaitlin Mogentale mendirikan Trashy Chips dengan ide memanfaatkan ampas buah dan sayur dari industri jus yang biasanya dibuang. Ampas tersebut diolah menjadi makanan sehat seperti keripik, muffin wortel, dan kue bit. Produk ini menunjukkan bahwa limbah makanan bisa diolah menjadi pangan fungsional yang lezat dan bernilai jual tinggi.
5. Müll Club – Daur Ulang Plastik Skala Rumah Tangga
Di Inggris, Müll Club menawarkan solusi praktis untuk masyarakat dalam mendaur ulang plastik rumah tangga. Warga dapat mengirimkan plastik mereka lewat pos, lalu perusahaan ini mengubahnya menjadi produk fungsional seperti sisir, cincin, hingga tempat sabun. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses daur ulang.
Kondisi global yang penuh ketidakpastian memaksa pelaku usaha untuk berinovasi dan berpikir ulang tentang cara produksi. Lima startup ekonomi sirkular ini membuktikan bahwa dengan pendekatan berkelanjutan dan efisiensi sumber daya, bisnis bisa tetap tumbuh sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Ingin tahu strategi berkelanjutan lainnya yang bisa diterapkan dalam bisnis Anda?
Baca artikel lainnya di sini: Blog Kami
Sumber : Kompas.com