Kedekatan Musk dengan Trump Bisa Menghapus Hambatan Regulasi
Elon Musk, pendiri Tesla, selama ini kerap mengkritik pemerintah AS yang dianggap menghambat inovasi perusahaannya melalui berbagai investigasi dan peraturan keselamatan. Namun, dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden, banyak hambatan tersebut bisa segera lenyap dalam hitungan bulan.
Investigasi terhadap teknologi kemudi otomatis Tesla, penyelidikan kriminal oleh Departemen Kehakiman mengenai klaim berlebihan soal fitur self-driving, hingga kewajiban pelaporan data kecelakaan bisa saja dihentikan oleh administrasi Trump. Langkah-langkah ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar keselamatan, yang menganggap regulasi dan investigasi ini penting untuk mencegah kecelakaan fatal.
Trump dan Musk: Kerjasama untuk Deregulasi?
Sejak Trump kembali ke Gedung Putih, pemerintahan barunya langsung bergerak cepat membekukan anggaran, memangkas regulasi, dan memecat sejumlah pejabat penting, termasuk mereka yang menangani investigasi Tesla. Keputusan ini menuai kritik dari pakar hukum yang menyebutnya sebagai tindakan tanpa preseden dalam sejarah modern AS.
Meski Gedung Putih belum secara resmi mengumumkan kebijakan khusus untuk menguntungkan Tesla atau perusahaan Musk lainnya, para analis yakin bahwa investigasi yang sedang berlangsung terhadap Tesla bisa dihentikan dalam waktu singkat. Administrasi Trump memiliki kekuasaan penuh untuk membatalkan penyelidikan, terutama jika kebijakan tersebut dibuat melalui perintah eksekutif atau kebijakan internal lembaga, bukan melalui undang-undang resmi.
Dampak pada Tesla dan Bisnis Musk Lainnya
Selain Tesla, bisnis Musk lainnya seperti SpaceX dan X (sebelumnya Twitter) juga sedang dalam pengawasan berbagai lembaga federal. Namun, dengan posisi Musk yang kini dipercaya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), banyak regulasi dan investigasi yang mungkin akan dipangkas.
Saham Tesla sempat melonjak 60% setelah Trump terpilih kembali, meskipun kemudian mengalami penurunan. Namun, harga sahamnya masih 40% lebih tinggi dibandingkan sebelum kemenangan Trump. Banyak investor melihat dukungan Musk terhadap Trump sebagai langkah strategis yang menguntungkan Tesla.
Kekhawatiran Para Korban Kecelakaan Tesla
Di sisi lain, keluarga korban kecelakaan yang melibatkan Tesla merasa khawatir bahwa pelonggaran regulasi akan meningkatkan jumlah kecelakaan fatal. Salah satu contohnya adalah kecelakaan yang menewaskan Naibel Benavides Leon, seorang mahasiswi yang ditabrak oleh Tesla yang beroperasi dalam mode Autopilot.
Pihak keluarga korban menekankan pentingnya regulasi dan investigasi terhadap teknologi self-driving yang belum sempurna. Mereka khawatir bahwa tanpa pengawasan ketat, Tesla tidak akan bertanggung jawab atas insiden yang terjadi.
Bagaimana Masa Depan Regulasi Tesla?
Lembaga yang paling berpengaruh dalam mengawasi Tesla adalah National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), yang memiliki enam investigasi aktif terhadap teknologi self-driving Tesla. Selain itu, SEC dan Departemen Kehakiman juga sedang menyelidiki apakah Tesla memberikan klaim yang menyesatkan terkait teknologi otonomnya.
Namun, dengan perubahan administrasi, banyak dari penyelidikan ini dapat dengan mudah dihentikan. Beberapa ahli memperkirakan bahwa pemerintahan Trump tidak akan memproses tuntutan terhadap Musk, dan investigasi yang sedang berjalan kemungkinan akan dihentikan secara mendadak.
Para pakar industri mobil dan hukum otomotif juga mempertanyakan apakah Tesla akan tetap melakukan recall kendaraan jika ancaman sanksi dari NHTSA dihapuskan. Jika tidak ada tekanan dari regulator, banyak yang khawatir bahwa Tesla tidak akan bertindak secara proaktif untuk meningkatkan keamanan kendaraan mereka.
Kesimpulan: Tesla di Bawah Pemerintahan Trump
Jika pemerintahan Trump benar-benar melemahkan regulasi yang mengawasi Tesla, dampaknya bisa sangat besar. Di satu sisi, Tesla bisa semakin berkembang tanpa hambatan regulasi yang ketat. Namun, di sisi lain, pengurangan pengawasan bisa berakibat pada peningkatan kecelakaan dan menurunnya kepercayaan publik terhadap keamanan teknologi self-driving.
Dengan semua perubahan ini, masa depan Tesla dan industri kendaraan otonom masih penuh ketidakpastian. Yang jelas, keputusan pemerintahan Trump dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan bagaimana regulasi industri ini berkembang di masa mendatang.