Setiap tahun, jurnalis Ben Black rutin menulis cerita fiktif untuk merayakan April Mop. Ia mempublikasikannya lewat situs komunitas miliknya, Cwmbran Life. Sejak 2018, pria berusia 48 tahun ini sudah membuat berbagai cerita lucu. Mulai dari papan nama bergaya Hollywood di atas bukit hingga klub renang telanjang di danau.
Pada 2020, ia menulis artikel yang mengklaim Cwmbran mendapat rekor dunia dari Guinness. Kota itu disebut punya bundaran terbanyak per kilometer persegi. Ide ini muncul karena Cwmbran adalah kota baru. Menurut Ben, membangun dengan banyak bundaran memang paling praktis.
“Saya karang saja jumlah bundarannya, tambah kutipan palsu dari warga, lalu saya terbitkan,” katanya. Artikel itu mendapat respons positif. Banyak yang tertawa. Namun, di sore hari, ia menandai tulisan itu sebagai lelucon agar tak disalahartikan.
Keesokan harinya, Ben kaget. Ceritanya diambil oleh situs berita nasional tanpa izin. Meskipun sudah ia edit, versi awalnya tetap tersebar. Upayanya untuk menghapus artikel tersebut gagal. Hingga kini, artikel itu masih bisa ditemukan di internet.
Puncaknya terjadi tahun ini. Saat mencari arsip cerita lamanya, Ben terkejut. Ia menemukan bahwa cerita fiktifnya dikutip oleh alat AI milik Google dan situs belajar mengemudi. Keduanya menyajikan informasi palsu itu seolah fakta.
“Bayangkan ada orang di Skotlandia cari info soal jalan di Wales, lalu percaya pada data yang saya karang. Ini memang bukan informasi berbahaya, tapi tetap menyesatkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun sudah mengedit tulisan di hari yang sama, konten di internet sulit dikendalikan. “Internet bisa bertindak sesukanya. Gila,” katanya.
Ben juga mengungkapkan kekhawatirannya soal AI. Menurutnya, banyak alat AI mengambil konten media kecil tanpa izin. Hasilnya, karya orisinal disebarkan ulang tanpa keuntungan bagi pembuatnya.
“Sekarang orang mungkin tak akan lagi mampir ke situs kami. Itu sangat mengecewakan,” katanya. Ia juga menyoroti ketimpangan. Media besar bisa kerja sama dengan perusahaan AI, sementara pelaku media kecil hanya bisa menonton.
Tahun ini, Ben tak sempat membuat cerita April Mop karena terlalu sibuk. Namun pengalaman ini membuatnya kapok. Ia memutuskan tak akan menulis cerita fiktif lagi untuk April Mop.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : bbc.com