Nemes Corp

Investasi Energi dari Sampah Meningkat, Pemerintah Mempermudah Izin

Investasi Energi dari Sampah Meningkat, Pemerintah Mempermudah Izin

investasi pengolahan sampah
Sumber : Freepik

Minat investor asing terhadap investasi pengolahan sampah di Indonesia terus meningkat. Banyak yang tertarik pada proyek konversi sampah menjadi energi listrik. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyebut beberapa negara seperti Singapura, Jepang, China, dan Eropa sudah antre.

Menurut Zulhas, bisnis ini menjanjikan keuntungan besar. Nilai ekonominya tinggi, baik dari sisi teknologi maupun pembiayaan. Namun, proses perizinan yang rumit menjadi kendala utama.

“Banyak yang ingin masuk, tapi prosesnya ruwet. Karena itu, banyak yang mundur,” ujar Zulhas di Jakarta, Jumat.

Pemerintah berkomitmen menyederhanakan proses perizinan. Rantai birokrasi akan dipangkas agar proyek bisa berjalan lebih cepat. Saat ini, izin pengolahan sampah harus melewati banyak instansi, termasuk kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Langkah percepatan juga dilakukan dengan menyatukan tiga Peraturan Presiden (Perpres). Tujuannya adalah mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Ketiga regulasi tersebut meliputi:

  1. Perpres No. 97 Tahun 2017, tentang kebijakan nasional pengelolaan sampah rumah tangga,
  2. Perpres No. 35 Tahun 2018, tentang percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan, dan
  3. Perpres No. 83 Tahun 2018, tentang penanganan sampah laut.

Dalam skema yang baru, tarif listrik dari PLTSa akan ditetapkan sebesar 18–20 sen dolar AS per kilowatt hour (kWh). Angka ini lebih tinggi dari tarif yang ditetapkan PLN, yaitu 13,5 sen per kWh.

Zulhas juga menyebut Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bisa ikut dalam bisnis ini. Danantara bisa terlibat dalam pemilihan teknologi, menjadi mitra, atau mendukung pembiayaan.

“Bisnis ini menguntungkan. Layak ditekuni, baik dari segi teknologi maupun pendanaan,” lanjut Zulhas.

Upaya pemerintah ini diharapkan membuka jalan bagi masuknya investor asing. Indonesia berpotensi menjadi pusat investasi energi berkelanjutan berbasis pengolahan sampah di kawasan Asia.


Ingin tahu lebih banyak strategi bisnis di tengah tantangan global?
Baca artikel lainnya di sini

Sumber : antaranews.com