Nemes Corp

Jangan Asal Diskon! Gunakan Trik Ini Agar Bisnis Tetap Untung

Jangan Asal Diskon! Gunakan Trik Ini Agar Bisnis Tetap Untung

Sumber Foto : Freepik

Diskon bukan cuma soal potongan harga, tapi juga strategi psikologis buat mendorong pelanggan mengambil keputusan lebih cepat. Kalau asal-asalan kasih diskon tanpa perhitungan, bisa-bisa bukan untung yang didapat, tapi malah bikin bisnis boncos. Makanya, penting banget buat ngerti teknik pemberian diskon yang nggak cuma menarik pelanggan, tapi juga bikin mereka belanja lebih banyak.

Mari kita bahas satu per satu strategi diskon yang bisa bikin pelanggan langsung checkout tanpa mikir panjang.

1. Diskon Berbatas Waktu: Efek FOMO yang Ampuh!

Ketika orang tahu ada promo yang bakal segera berakhir, mereka cenderung lebih impulsif dalam mengambil keputusan. Ini karena mereka takut kehilangan kesempatan emas, atau yang biasa disebut efek Fear of Missing Out (FOMO).

Makanya, promo dengan batas waktu ketat sering kali lebih efektif dibanding diskon besar yang berlaku selamanya. Misalnya:

  • Flash Sale 3 Jam – Cocok buat e-commerce atau bisnis online yang mengandalkan traffic tinggi dalam waktu singkat.
  • Midnight Sale – Promo yang hanya berlaku di jam tertentu, biasanya antara pukul 21.00 – 00.00.
  • Diskon Kilat Weekend – Berlaku hanya di hari Sabtu dan Minggu untuk menarik pelanggan yang lebih santai berbelanja.

Selain itu, menampilkan countdown timer di halaman checkout bisa makin memacu urgensi pelanggan buat segera menyelesaikan pembelian.

2. Buy One Get One (BOGO): Sensasi Dapat Barang Gratis!

Strategi klasik ini nggak pernah gagal bikin pelanggan tertarik. Buy One Get One (BOGO) bukan cuma bikin orang merasa dapat lebih banyak, tapi juga bisa jadi cara cerdas buat menghabiskan stok lama atau meningkatkan volume pembelian.

Ada beberapa variasi dari BOGO yang bisa diterapkan, tergantung kebutuhan bisnis:

  • Beli 1 Gratis 1 – Cocok buat produk dengan margin keuntungan tinggi atau stok yang perlu segera dihabiskan.
  • Beli 2 Gratis 1 – Pelanggan didorong buat membeli lebih banyak dengan insentif tambahan.
  • Beli Produk A, Gratis Produk B – Bisa digunakan untuk produk pelengkap, misalnya beli sepatu gratis kaos kaki.

Kalau diterapkan dengan baik, strategi ini bisa meningkatkan volume transaksi tanpa harus terlalu banyak menurunkan harga jual.

3. Diskon Berdasarkan Jumlah Pembelian: Beli Lebih Banyak, Hemat Lebih Banyak!

Teknik ini bikin pelanggan berpikir dua kali sebelum checkout. Alih-alih beli satu, mereka jadi mempertimbangkan buat belanja lebih banyak demi dapat diskon lebih besar.

Contoh penerapannya:

  • Beli 2 diskon 10%, beli 3 diskon 20%, beli 5 diskon 30% – Pelanggan secara alami terdorong buat menambah barang di keranjang.
  • Diskon progresif untuk total belanja tertentu – Misalnya, belanja minimal Rp500.000 dapat diskon 10%, minimal Rp1.000.000 dapat diskon 20%.
  • Bundle hemat – Kombinasi beberapa produk dalam satu paket dengan harga lebih murah dibanding beli satuan.

Strategi ini cocok buat bisnis yang ingin meningkatkan average order value tanpa harus mengorbankan margin terlalu besar.

4. Kode Diskon Eksklusif: Rasa Spesial Buat Pelanggan Setia

Orang suka merasa istimewa. Ketika mereka dapat sesuatu yang nggak semua orang bisa punya, ada rasa kepuasan tersendiri. Itulah kenapa kode diskon eksklusif bisa jadi strategi yang sangat efektif buat mempertahankan pelanggan.

Cara penerapannya bisa berbagai macam:

  • Kode diskon untuk subscriber email atau SMS – Meningkatkan loyalitas dan engagement pelanggan lewat pemasaran langsung.
  • Voucher ulang tahun – Pelanggan bakal merasa dihargai kalau dikasih diskon spesial di hari spesial mereka.
  • Promo khusus member VIP – Bisa berupa diskon tambahan, cashback, atau akses ke produk eksklusif sebelum diluncurkan ke publik.

Diskon eksklusif ini juga bisa dipakai buat mengumpulkan data pelanggan, misalnya dengan meminta mereka mendaftar akun sebelum bisa menggunakan kode promo.

5. Diskon Berbasis Gamifikasi: Seru dan Bikin Ketagihan!

Banyak orang suka tantangan dan permainan. Makanya, elemen gamification bisa jadi strategi menarik buat bikin pelanggan lebih terlibat sebelum akhirnya membeli.

Beberapa contoh gamifikasi dalam diskon:

  • Spin the Wheel – Pelanggan bisa memutar roda keberuntungan untuk mendapatkan diskon random, misalnya 10%, 20%, atau voucher gratis ongkir.
  • Tantangan Referral – Pelanggan yang berhasil mengajak teman belanja bisa mendapatkan diskon tambahan.
  • Tebak Harga – Siapa yang bisa menebak harga produk dengan benar atau mendekati, berhak dapat diskon eksklusif.

Konsep ini nggak cuma bikin pelanggan lebih antusias, tapi juga meningkatkan peluang mereka buat membagikan promosi ke orang lain.

6. Diskon Ongkos Kirim: Pengaruh Kecil, Efek Besar

Banyak pelanggan yang batal checkout hanya karena ongkos kirim terasa mahal. Itulah kenapa diskon ongkos kirim bisa jadi daya tarik luar biasa buat meningkatkan konversi.

Cara penerapannya bisa dengan beberapa metode:

  • Gratis ongkir untuk pembelian minimal tertentu – Misalnya, gratis ongkir untuk belanja minimal Rp300.000.
  • Subsidi ongkir sebagian – Pelanggan tetap membayar ongkir, tapi dengan tarif lebih murah dari biasanya.
  • Gratis ongkir untuk produk tertentu – Bisa diterapkan buat barang yang marginnya cukup tinggi sehingga tetap menguntungkan.

Dengan strategi ini, pelanggan merasa mendapat keuntungan lebih besar tanpa harus menurunkan harga produk secara langsung.


Kesimpulan: Diskon yang Cerdas, Omzet Melesat!

Memberikan diskon bukan sekadar memangkas harga, tapi harus dirancang dengan strategi yang tepat. Diskon berbatas waktu bisa menciptakan urgensi, BOGO mendorong pembelian lebih banyak, kode promo eksklusif meningkatkan loyalitas pelanggan, sedangkan gamifikasi bikin promo lebih seru dan interaktif.

Setiap bisnis punya kebutuhan dan target pasar yang berbeda, jadi penting buat memilih strategi diskon yang paling sesuai. Dengan menerapkan trik yang tepat, bukan cuma pelanggan yang puas, tapi bisnis juga makin berkembang dengan omzet yang lebih tinggi.

Sekarang, strategi mana yang paling cocok buat bisnismu?