Asuransi Jasindo, anggota Indonesia Financial Group (IFG), mencatatkan hasil yang menggembirakan pada kuartal pertama tahun 2025. Perusahaan asuransi umum ini melaporkan hasil underwriting sebesar Rp118,60 miliar. Angka ini mengalami kenaikan 72,67% dibandingkan tahun 2024 pada periode yang sama. Peningkatan ini tercermin pada Risk Based Capital (RBC) yang naik menjadi 154,92%. Hal ini menunjukkan kekuatan finansial yang semakin kokoh.
Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, menyatakan bahwa hasil positif ini menunjukkan keberhasilan strategi bisnis dan penguatan manajemen risiko sejak transformasi tahun 2021. Jasindo juga terus memperluas jangkauan produknya. Selain itu, perusahaan menjalin kemitraan strategis untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Pertumbuhan Bisnis Asuransi di Kuartal I-2025
Kinerja positif Jasindo didorong oleh pertumbuhan pesat di berbagai lini asuransi. Sektor asuransi engineering mencatatkan lonjakan 471%. Ini seiring dengan meningkatnya aktivitas konstruksi di Indonesia. Asuransi liability tumbuh 309%, yang menunjukkan kesadaran korporasi terhadap manajemen risiko. Sektor asuransi energy onshore tumbuh 56%, memperkuat posisi Jasindo di sektor energi domestik. Asuransi cargo naik 43%, didorong oleh perdagangan dan logistik. Asuransi kecelakaan diri tumbuh 186%, terutama melalui program distribusi ritel dan B2B2C.
Tata Kelola dan Penguatan Risiko
Asuransi Jasindo juga berfokus pada tata kelola yang baik dan penguatan sistem manajemen risiko. Sejak 2021, perusahaan ini meningkatkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Hal ini memastikan operasi yang transparan dan akuntabel. Jasindo juga menegaskan komitmennya untuk mendukung penegakan hukum terkait masalah tata kelola yang buruk di masa lalu.
“Manajemen kami telah mengimplementasikan Governance, Risk, dan Compliance (GRC) yang terintegrasi. Kami juga fokus pada penerapan underwriting yang lebih hati-hati,” kata Brellian.
Kinerja yang Berkelanjutan
Keberhasilan Asuransi Jasindo pada kuartal pertama 2025 mencerminkan strategi bisnis yang matang. Langkah-langkah mitigasi risiko yang bijak juga berperan besar. Perusahaan berharap untuk menjaga kinerja tetap berkelanjutan. Ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pelanggan.
Sumber : okezone.com