Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) membuat warga Inggris semakin khawatir. Mereka ragu apakah para CEO teknologi bisa dipercaya dalam mengatur sektor ini. Menurut survei terbaru dari YouGov atas permintaan Control AI, mayoritas masyarakat Inggris menginginkan regulasi ketat untuk memastikan AI aman sebelum digunakan.
Kekhawatiran Publik terhadap AI Survei menunjukkan bahwa 87% responden mendukung undang-undang yang mewajibkan pengembang AI membuktikan keamanannya sebelum dirilis. Bahkan, 60% warga Inggris ingin melarang pengembangan AI yang lebih cerdas dari manusia. Kepercayaan terhadap para bos teknologi juga sangat rendah, hanya 9% yang yakin mereka akan bertindak demi kepentingan publik.
Ketakutan ini muncul karena AI semakin berkembang dan berpotensi menyamai atau melampaui kemampuan manusia dalam banyak hal. Walaupun teknologi semacam ini belum ada, perusahaan besar seperti OpenAI, Google, Anthropic, dan Meta sedang mengembangkannya. Beberapa CEO teknologi bahkan memperkirakan AI supercanggih bisa menjadi kenyataan dalam beberapa tahun.
Regulasi yang Dinantikan Sebanyak 75% warga Inggris ingin ada aturan yang melarang pengembangan AI yang bisa “melarikan diri” dari sistem pengendaliannya. Selain itu, 63% mendukung larangan terhadap AI yang dapat meningkatkan kecerdasannya sendiri tanpa pengawasan manusia.
Survei ini juga menyoroti kesenjangan antara opini publik dan kebijakan pemerintah terkait AI. Uni Eropa telah menerapkan AI Act, regulasi AI paling komprehensif di dunia, tetapi masih belum menangani sepenuhnya risiko AI supercanggih. Di Inggris, regulasi AI belum jelas. Sebelum Pemilu 2024, Partai Buruh berjanji membuat aturan baru, tetapi setelah berkuasa, mereka justru lebih fokus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengintegrasikan AI ke berbagai sektor.
Andrea Miotti, Direktur Eksekutif Control AI, menilai pemerintah Inggris mulai mengabaikan janji-janji mereka demi mengejar pertumbuhan ekonomi. “Tapi publik sangat jelas dengan apa yang mereka inginkan—mereka ingin janji itu ditepati,” katanya.
Dukungan untuk Regulasi AI yang Lebih Kuat Hasil survei juga mendorong 16 anggota parlemen dari berbagai partai menyerukan regulasi khusus untuk AI supercanggih. Menurut mereka, AI yang mendukung sains dan medis memang membawa manfaat, tetapi AI yang lebih cerdas dari manusia bisa menjadi ancaman bagi keamanan nasional dan global.
Miotti menegaskan bahwa regulasi AI tidak harus menghambat pertumbuhan ekonomi. Ia menyarankan pendekatan yang lebih spesifik, dengan aturan hanya diterapkan pada model AI paling berisiko. “Publik ingin AI yang membantu mereka, bukan menggantikan mereka,” tegasnya.
Selain itu, 74% warga Inggris mendukung rencana Partai Buruh untuk memberi AI Safety Institute (AISI) kewenangan hukum sebagai regulator. Saat ini, AISI hanya bisa menguji keamanan model AI sebelum dirilis, tetapi tidak memiliki wewenang untuk meminta perubahan atau melarang model AI yang dianggap berbahaya.
Dengan meningkatnya kesadaran publik terhadap AI, apakah pemerintah Inggris akan memenuhi tuntutan ini? Ataukah mereka tetap mengutamakan pertumbuhan ekonomi meski ada risiko AI yang tak terkendali? Waktu yang akan menjawab.