Nemes Corp

Navigasi Bisnis di Tengah Perubahan Iklim: Antara Risiko dan Kesempatan

Navigasi Bisnis di Tengah Perubahan Iklim: Antara Risiko dan Kesempatan

Jika kamu mengikuti perkembangan dunia bisnis dan perubahan iklim, sekilas situasinya di akhir tahun ini mungkin terlihat kurang menggembirakan. Selama setahun terakhir, banyak perusahaan menghadapi tekanan dari kelompok konservatif, membuat mereka lebih berhati-hati dalam menyuarakan inisiatif ramah lingkungan. Di sisi lain, upaya mencapai target nol emisi terbukti lebih sulit dari yang dibayangkan, menyebabkan beberapa perusahaan mundur dari ambisi awal mereka.

Opini publik yang sebelumnya mendorong banyak inisiatif hijau kini mulai bergeser, terutama karena tekanan inflasi yang membuat konsumen lebih fokus pada harga daripada keberlanjutan. Investor, yang dulu menjadi motor penggerak dekarbonisasi, juga mulai bersikap ragu-ragu. Bahkan, riset dari Morningstar menunjukkan bahwa dana investasi bertema iklim mengalami arus keluar untuk pertama kalinya. Tambahkan fakta bahwa presiden baru AS tampaknya tidak terlalu peduli pada isu iklim, dan gambaran ke depan bisa terasa suram.

Kalau prioritas utamamu hanya keuntungan dalam jangka pendek, mungkin godaan untuk mengabaikan agenda dekarbonisasi dalam beberapa tahun ke depan terasa masuk akal. Tapi itu akan jadi keputusan yang terlalu sempit pandang dan berisiko membuat bisnismu tertinggal. Meskipun tantangan bertambah, isu perubahan iklim tetap menjadi faktor penting bagi dunia usaha dan investor di tahun mendatang. Berikut beberapa alasan mengapa masih ada harapan dan peluang yang bisa dimanfaatkan:

1. Investasi yang Sudah Digelontorkan

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) pada 2022, ratusan miliar dolar telah mengalir ke proyek teknologi bersih di AS—mulai dari instalasi panel surya hingga pabrik kendaraan listrik. Mengingat besarnya investasi ini, sebagian besar perusahaan tidak akan begitu saja membatalkan proyek-proyek mereka. Ini berarti peluang besar bagi rantai pasokan dan ekosistem bisnis di sekitarnya.

2. Inovasi yang Terus Berkembang

Teknologi telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Panel surya kini lebih murah dan umum digunakan, sementara kendaraan listrik mulai masuk ke pasar dengan harga yang semakin kompetitif. Selain itu, inovasi finansial juga terus bermunculan. Para investor telah mengembangkan berbagai cara untuk mempercepat aliran dana ke proyek-proyek ramah lingkungan melalui skema pendanaan baru. Banyak dari model ini telah melewati fase uji coba skala kecil dan siap diterapkan lebih luas, membuka lebih banyak peluang untuk pendanaan proyek dekarbonisasi.

3. Dukungan Kebijakan yang Masih Bertahan

Meskipun kebijakan iklim dari pemerintah AS mungkin mengalami perubahan, banyak insentif pajak dan subsidi untuk energi bersih kemungkinan besar tetap dipertahankan—karena permintaan dari dunia usaha sendiri. Dengan kata lain, meskipun ada ketidakpastian di Washington, banyak kebijakan yang mendukung transisi energi tetap akan berjalan.

4. Regulasi Transparansi Iklim di Tingkat Global

Meskipun aturan transparansi iklim dari Securities and Exchange Commission (SEC) di AS mungkin tidak jadi diterapkan, berbagai negara lain terus bergerak maju dengan regulasi mereka. Negara seperti Australia, India, Singapura, dan Inggris mulai menerapkan aturan baru terkait pelaporan risiko iklim bagi perusahaan. Uni Eropa bahkan telah menetapkan standar ketat yang juga akan berdampak pada perusahaan dari luar yang berbisnis di kawasan tersebut. Transparansi ini bisa mendorong perusahaan menemukan cara untuk mengurangi emisi dengan biaya yang lebih efisien dan tetap kompetitif di pasar global.

5. Ancaman Cuaca Ekstrem yang Terus Meningkat

Seberapa baik bisnismu siap menghadapi cuaca ekstrem? Banyak perusahaan mungkin belum menyadari risiko ini secara penuh, tetapi semakin tinggi biaya akibat bencana alam, semakin besar dorongan untuk beradaptasi. Selain itu, kenaikan harga asuransi juga akan memaksa bisnis untuk lebih serius dalam mengelola risiko terkait perubahan iklim.

Memprediksi kapan tren ini akan menjadi prioritas utama memang sulit, tetapi dalam setahun ke depan, peluang—atau bahkan keharusan—bagi perusahaan untuk tetap melanjutkan upaya keberlanjutan tetap ada. Perubahan iklim tetap menjadi tantangan besar, tapi juga membuka jalan bagi inovasi dan pertumbuhan bisnis bagi mereka yang siap menghadapinya.