Teknologi Baru untuk Agen AI

OpenAI meluncurkan Responses API, perangkat baru yang mempermudah pengembang menciptakan agen AI canggih. Langkah ini diambil untuk memperkuat posisi mereka di tengah persaingan ketat dengan perusahaan AI asal China seperti DeepSeek dan Monica.

Responses API kini tersedia secara gratis bagi pengembang. OpenAI berencana menghentikan Assistants API secara bertahap pada paruh kedua tahun 2026. Keputusan ini muncul setelah beberapa perusahaan rintisan AI di China merilis model yang diklaim mampu bersaing dengan teknologi dari perusahaan besar AS dengan biaya lebih rendah.

Persaingan Ketat di Industri AI

Salah satu perusahaan yang menarik perhatian adalah Monica, yang baru saja memperkenalkan agen AI otonom bernama Manus. Hal ini terjadi hanya beberapa minggu setelah DeepSeek mendapat pujian dari eksekutif Silicon Valley atas inovasinya.

Sementara itu, CoreWeave, perusahaan cloud computing yang didukung Nvidia, telah menandatangani kontrak senilai US$11,9 miliar (Rp195,4 triliun) dengan OpenAI. CoreWeave akan menyediakan infrastruktur berbasis GPU untuk OpenAI dan menerbitkan saham senilai US$350 juta bagi OpenAI melalui penempatan saham privat saat IPO.

CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut CoreWeave sebagai bagian penting dari strategi infrastruktur mereka. Perusahaan ini melengkapi kemitraan OpenAI dengan Microsoft, Oracle, dan SoftBank melalui proyek Stargate.

Masa Depan AI yang Semakin Otonom

Dengan hadirnya Responses API, agen AI semakin berkembang ke arah otomatisasi penuh. Teknologi ini memungkinkan mereka menangani tugas kompleks di dunia nyata tanpa campur tangan manusia.

Persaingan antara OpenAI dan perusahaan AI dari China semakin menarik. Akankah Responses API membantu OpenAI mempertahankan dominasinya, atau justru inovasi pesaing yang akan memimpin industri ini?

Baca artikel seru lainnya di sini!

Sumber : teknologi.bisnis.com