Kemitraan antara Universitas Oxford dan OpenAI menandai langkah besar dalam mempercepat riset kecerdasan buatan (AI). Oxford telah lama berada di garis depan inovasi akademik. Kerja sama ini semakin memperkuat posisinya sebagai pusat riset AI global. NextGenAI, proyek yang menghubungkan universitas terkemuka di AS dan Inggris dengan dukungan dari OpenAI, menjadi salah satu inisiatif utama dalam mempercepat penelitian. Proyek ini juga membantu membentuk institusi masa depan yang mampu memanfaatkan kekuatan transformatif AI.
Kolaborasi Strategis untuk Pendidikan dan Riset AI
Universitas Oxford resmi mengumumkan kemitraan lima tahun dengan OpenAI, perusahaan di balik teknologi kecerdasan buatan terkemuka, ChatGPT. Kemitraan ini bertujuan menyediakan akses ke pendanaan serta teknologi AI mutakhir untuk mendukung pengajaran, pembelajaran, dan penelitian di Oxford.
Menurut pihak universitas, kolaborasi ini membuka peluang bagi mahasiswa dan staf akademik untuk mengoptimalkan riset dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan dan perubahan iklim. Selain itu, sebagian koleksi Bodleian Library yang sebelumnya belum tersedia secara digital akan segera diakses oleh publik global.
Akses Teknologi AI Terbaru bagi Akademisi
Sebagai bagian dari inisiatif ini, para peneliti Oxford akan mendapatkan akses eksklusif ke model AI terbaru dari OpenAI. Ini termasuk versi ChatGPT yang dirancang khusus untuk lingkungan pendidikan. OpenAI juga akan menyediakan dana hibah penelitian bagi proyek-proyek yang berkolaborasi dengan perusahaan berbasis di Silicon Valley ini.
Brad Lightcap, Chief Operating Officer OpenAI, menegaskan bahwa keterlibatan komunitas akademik sangat penting untuk memastikan pengembangan AI yang bermanfaat bagi semua orang. “Kolaborasi berkelanjutan dengan dunia akademik akan membantu menciptakan AI yang lebih inklusif dan dapat diaplikasikan dalam berbagai sektor,” ujarnya.
Digitalisasi Koleksi Bodleian Library
Salah satu aspek menarik dari kerja sama ini adalah digitalisasi koleksi Bodleian Library. Perpustakaan ini merupakan salah satu yang tertua dan paling prestisius di dunia. Proyek ini akan memungkinkan publik global mengakses dokumen dan manuskrip yang sebelumnya hanya tersedia bagi pengunjung langsung.
Richard Ovenden, Kepala Perpustakaan Bodleian, menyatakan bahwa misi utama perpustakaan adalah memperoleh, menjaga, dan menyebarkan pengetahuan. “Selama berabad-abad, kami selalu mencari cara inovatif untuk menjalankan misi ini. Dalam era digital, teknologi menjadi kunci untuk memperluas akses dan pelestarian informasi,” jelasnya.
Prof. Patrick Grant, Pro Vice-Chancellor for Research di Oxford, menegaskan bahwa AI kini menjadi katalis dalam perkembangan ilmu pengetahuan. “Oxford berkomitmen untuk berada di garis depan dalam penelitian dan pemanfaatan AI. Kami memastikan teknologi ini dapat digunakan secara bijaksana untuk kepentingan akademik dan masyarakat luas,” katanya.
Dengan berbagai inisiatif yang diluncurkan dalam kemitraan ini, Universitas Oxford semakin memperkuat perannya dalam riset AI. Institusi ini menggabungkan teknologi mutakhir dengan warisan akademik yang kaya.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : bbcnews.com