Di era digital seperti sekarang, perkembangan teknologi sudah bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. PTPN IV PalmCo, salah satu perusahaan BUMN di sektor perkebunan sawit, terus berkomitmen mengadopsi digitalisasi sebagai strategi utama dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.
Direktur SDM dan IT PalmCo, Suhendri, menekankan bahwa industri sawit yang selama ini dikenal tradisional, kini mulai bertransformasi dengan sentuhan teknologi.
Sawit Bukan Lagi Sekadar Dodos dan Egrek!
“Kalau dulu sawit identik dengan dodos dan egrek, sekarang kami sudah bergerak lebih profesional dengan teknologi digital,” ujar Suhendri dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2024 di Universitas Riau, Rabu (25/9/2024).
PalmCo tak hanya sekadar mengikuti tren teknologi, tetapi benar-benar mengarahkannya untuk mendukung visi dan misi perusahaan.
“Jangan sampai kita yang terbawa oleh teknologi. Sebaliknya, teknologi harus bisa kita manfaatkan sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Drone, IoT, dan AI: Game Changer di Perkebunan Sawit
Di PalmCo, berbagai teknologi digital mulai diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Misalnya, penggunaan drone, sensor, dan Internet of Things (IoT) memungkinkan pemantauan pupuk serta operasional kebun dari jarak jauh melalui kantor regional. Hasilnya? Efisiensi operasional meningkat drastis!
Selain itu, kecerdasan buatan (AI) juga mulai dimanfaatkan untuk pengelolaan SDM dan IT. Meski AI seperti ChatGPT punya potensi besar, Suhendri mengingatkan bahwa penggunaannya tetap harus bijak agar tidak terjebak dalam kesalahan data atau informasi yang menyesatkan.
“Kuncinya adalah bagaimana kita memanfaatkan AI dengan benar. Kami melihat AI sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengelolaan SDM dan teknologi informasi,” tambahnya.
Digitalisasi, Daya Tarik Baru bagi Generasi Muda
Transformasi digital yang dilakukan PalmCo ternyata juga menarik minat generasi muda untuk bergabung. Kesempatan kerja di PalmCo makin diminati, terbukti dengan jumlah pelamar yang melonjak tinggi. Contohnya, saat PalmCo Regional V membuka lowongan untuk 10 posisi, jumlah pendaftarnya mencapai 2.500 orang!
Menurut Suhendri, selain sistem kerja yang modern, faktor kesejahteraan karyawan juga menjadi daya tarik tersendiri. PalmCo menawarkan remunerasi dan manfaat yang tak kalah kompetitif dibandingkan BUMN lain.
“Kami mengajak mahasiswa untuk mempersiapkan diri dengan kompetensi digital. Di PalmCo, peluang karier terbuka lebar, termasuk bagi perempuan yang ingin berkarier di industri ini,” jelasnya.
PalmCo Masuk 10 Besar Penyumbang Laba BUMN!
Langkah PalmCo dalam mengadopsi teknologi digital terbukti membuahkan hasil. Pada tahun 2022, perusahaan berhasil masuk dalam daftar 10 besar penyumbang laba terbesar di antara BUMN Indonesia—sebuah pencapaian luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan terus berinovasi melalui digitalisasi, PalmCo membuktikan bahwa industri sawit kini tak lagi bergantung pada cara-cara lama. Lewat drone, IoT, AI, dan sistem berbasis data, operasional kebun semakin canggih, produktif, dan tentunya lebih menguntungkan!
Digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan masa depan industri sawit. Dan PalmCo sudah berada di jalur yang tepat untuk memimpin perubahan ini!