Bank Sentral India menyatakan bahwa lembaga keuangan yang diawasinya dapat mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem kontrol internal. Teknologi ini bertujuan menangani keluhan pelanggan dengan lebih efektif. Menurut Gubernur Bank Sentral, Sanjay Malhotra, AI berpotensi besar meningkatkan responsivitas terhadap keluhan terkait praktik penjualan menyesatkan dan tindakan agresif di layanan perbankan.
Dalam laporan terbaru, Malhotra mengungkapkan bahwa 95 bank komersial di India menerima lebih dari 10 juta keluhan pelanggan sepanjang tahun finansial 2023-2024. Angka ini diperkirakan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah pelanggan dan semakin luasnya produk keuangan yang ditawarkan. Oleh karena itu, AI diharapkan membantu mengurangi beban keluhan dengan memberikan respons yang lebih cepat dan efisien.
AI untuk Analisis Data dan Deteksi Masalah Sejak Dini
Teknologi AI dapat menganalisis data dalam jumlah besar. Dengan ini, lembaga keuangan dapat mengidentifikasi lonjakan masalah seperti kegagalan mesin ATM atau kesalahan tagihan. Sistem berbasis AI mampu memberikan peringatan dini sebelum masalah meluas, memungkinkan tindakan korektif lebih cepat dan tepat sasaran.
Laporan dari perusahaan teknologi Glair menyoroti bahwa AI tidak hanya bermanfaat dalam menangani keluhan pelanggan. Teknologi ini juga berperan dalam proses debt collection (DC) atau penagihan utang. Pemanfaatan AI sebagai agen penagihan mengubah cara industri keuangan berinteraksi dengan pelanggan yang memiliki kewajiban finansial.
AI sebagai Debt Collector yang Lebih Humanis
Seiring perkembangan teknologi, AI kini dapat menggantikan peran debt collector konvensional. William Dia, pakar teknologi, menjelaskan bahwa agen AI dapat memanfaatkan Model Bahasa Besar (LLM) untuk bernalar, merancang strategi penyelesaian masalah, dan mengeksekusi rencana dengan bantuan alat digital. Dengan kemampuannya yang semakin kompleks, AI dapat menjalankan tugas debt collection dengan pendekatan yang lebih manusiawi.
“Agen AI dapat mengajukan pertanyaan bervariasi kepada pelanggan, mencari informasi dalam dokumen internal, serta memberikan solusi yang lebih relevan dan personal,” ujar William. AI tidak hanya berfungsi untuk menagih utang, tetapi juga menawarkan opsi negosiasi dan solusi lebih fleksibel bagi nasabah yang mengalami kesulitan keuangan.
Masa Depan AI dalam Layanan Keuangan
Pemanfaatan AI dalam sektor perbankan India diprediksi terus berkembang. Teknologi ini membawa efisiensi lebih besar dalam penanganan keluhan pelanggan dan pengelolaan kredit. Dengan AI, industri keuangan dapat menghadirkan layanan yang lebih responsif, akurat, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Inovasi ini tidak hanya menguntungkan pihak bank, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.
Sebagai bagian dari transformasi digital, adopsi AI dalam dunia perbankan menjadi langkah strategis. Hal ini memungkinkan industri menghadapi tantangan masa depan serta menciptakan ekosistem keuangan yang lebih canggih dan inklusif.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : bisnis.com