Indonesia Digital and Cyber Institute (IDCI) mengumumkan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat pertahanan siber serta infrastruktur digital nasional. Langkah-langkah ini penting mengingat ancaman siber global yang semakin meningkat.
Inisiatif Penguatan Standar dan Audit Nasional
Langkah pertama adalah memperkuat standar dan audit nasional. IDCI akan membentuk National Digital Security Certification and Audit Center (NDSCAC) serta Indonesia Cyber Risk Index (ICRI) untuk memastikan bahwa sistem digital di Indonesia sesuai dengan standar keamanan yang ketat. Ini juga akan mencakup penyusunan indeks risiko siber berdasarkan sektor dan wilayah.
Upaya kedua adalah mengembangkan kapasitas dan sistem pengawasan terhadap teknologi cerdas. Program seperti Cybersecurity Professional Certification Program (CPCP) serta penerapan Artificial Intelligence (AI) dan Blockchain dalam inspeksi sistem digital akan menjamin transparansi serta keandalan teknologi kritikal. Hal ini sangat penting untuk sistem yang bersifat vital, seperti sistem pemilu elektronik dan pertahanan negara.
Penguatan Respons Krisis terhadap Ancaman Siber
Inisiatif ketiga adalah penguatan respons krisis terhadap ancaman sistemik. IDCI akan membentuk Industrial Cyber Incident Response Center (ICIRC) dan meluncurkan kampanye Digital Trust for Indonesia. Kedua langkah ini bertujuan membangun kesadaran publik tentang pentingnya ketahanan digital serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap transformasi digital nasional.
Direktur Eksekutif IDCI, Yayang Ruzaldy, menekankan bahwa ketahanan digital adalah bagian dari kedaulatan nasional. Untuk itu, diperlukan sinergi antara kebijakan pemerintah, kesiapsiagaan sumber daya manusia, dan sistem komunikasi yang efektif untuk membangun ekosistem pertahanan siber yang kuat.
Wakil Direktur Eksekutif IDCI, Mario Romano, menambahkan bahwa Indonesia harus membangun arsitektur ketahanan digital yang terdesentralisasi. Ini mencakup audit keamanan terhadap sistem teknologi informasi di sektor-sektor strategis, seperti ketenagalistrikan dan perbankan. Mario juga menekankan pentingnya penggunaan produk dalam negeri berbasis Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
IDCI juga menyoroti perlunya memperkuat kemitraan dengan industri teknologi lokal, terutama dengan startup keamanan siber dan perguruan tinggi teknologi. Kolaborasi ini penting untuk menghasilkan solusi-solusi yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
Gangguan besar terhadap infrastruktur vital di Eropa, seperti yang terjadi di Spanyol dan Portugal, mengingatkan dunia akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap krisis lintas sistem. Meskipun berawal dari gangguan kelistrikan, dampaknya merembet ke sistem digital dan ekonomi. Insiden ini menunjukkan bahwa ketahanan nasional tidak hanya soal teknologi, tetapi juga manajemen dan komunikasi yang baik.
Baca artikel lainnya di sini: nemescorp.com/blog
Sumber : antaranews.com