Nemes Corp

Tekanan Harga Komoditas Energi: Minyak Mentah, Gas Alam, dan Batubara Tertekan Akibat Gejolak Ekonomi Global

Tekanan Harga Komoditas Energi: Minyak Mentah, Gas Alam, dan Batubara Tertekan Akibat Gejolak Ekonomi Global

harga komoditas energi
Sumber Foto : Freepik

Harga komoditas energi, termasuk minyak mentah, gas alam, dan batubara, mengalami penurunan dalam sebulan terakhir, dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global. Di pasar internasional, harga minyak mentah jenis WTI tercatat turun menjadi US$ 58,290 per barel, anjlok 12,94% dalam sebulan. Sementara itu, minyak Brent juga mengalami penurunan serupa, turun 12,62%, diperdagangkan pada US$ 61,290 per barel.

Tekanan terhadap harga energi ini semakin kuat setelah kekhawatiran resesi di Amerika Serikat, yang turut berdampak pada proyeksi permintaan global. Selain itu, eskalasi perang tarif antara AS dan China memperburuk prospek ekonomi, memperburuk ketidakpastian pasar.

Pasokan Melimpah dan Ketegangan Perdagangan

Menurut Wahyu Tribowo Laksono, Pengamat Komoditas dan Founder Tradeindo, tren bearish pada harga minyak diperkirakan akan terus berlanjut. Pasokan minyak yang melimpah serta proyeksi melemahnya pertumbuhan ekonomi global semakin menambah tekanan. OPEC+ yang berencana meningkatkan produksi minyak sebesar 138.000 barel per hari mulai bulan April juga menambah kekhawatiran akan kelebihan pasokan yang dapat menekan harga lebih lanjut.

Selain itu, spekulasi terkait kemungkinan sanksi tambahan AS terhadap Iran pasca penundaan pembicaraan nuklir sempat membuat harga minyak mengalami sedikit kenaikan. Namun, kekhawatiran tentang pasokan global kembali mendorong harga minyak kembali turun.

Gas Alam dan Batubara Menghadapi Dinamika yang Berbeda

Di sisi lain, harga gas alam mengalami lonjakan 4,34%, mencapai US$ 3,6300 per MMBtu, meskipun secara bulanan tercatat penurunan sebesar 12,28%. Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh meningkatnya permintaan domestik di AS menjelang musim dingin. Permintaan untuk gas alam untuk pemanas semakin tinggi, yang memperkuat tren positif harga gas alam.

Harga batubara, meskipun mengalami kenaikan harian sebesar 0,51%, juga menunjukkan tren penurunan dalam sebulan terakhir, merosot 1,41%. Permintaan utama dari China dan India untuk pembangkit listrik masih menjadi faktor pendorong utama. Namun, faktor cuaca, perang dagang, dan stimulus ekonomi di China turut berkontribusi pada fluktuasi harga batubara.

Prospek dan Prediksi ke Depan

Wahyu memperkirakan bahwa harga gas alam akan tetap fluktuatif, meskipun pasokan global yang cukup, terutama dari AS, dapat membatasi potensi kenaikan yang signifikan. Permintaan musiman diperkirakan akan mendukung harga gas alam hingga kuartal IV-2025.

Di sektor batubara, meskipun ada kekhawatiran terhadap permintaan di kawasan Asia, terutama setelah gelombang panas di Asia Tenggara, faktor cuaca dan kebijakan ekonomi China kemungkinan akan tetap berperan penting dalam mendongkrak harga.


Baca artikel lainnya di sini Link ke nemescorp.com

Sumber : kontan.co.id