Nemes Corp

Trump Terapkan Tarif Baru, Harga Barang di AS Diprediksi Melonjak

Trump Terapkan Tarif Baru, Harga Barang di AS Diprediksi Melonjak

Sumber Foto : Freepik

Dampak Langsung ke Pasar dan Konsumen

Amerika Serikat bersiap menghadapi lonjakan harga setelah Presiden Donald Trump resmi memberlakukan tarif baru pada Senin. Kebijakan ini menargetkan impor dari Kanada, Meksiko, dan China, yang kini dikenakan bea masuk lebih tinggi.

Dampaknya langsung terasa di pasar global, dengan indeks saham utama mengalami penurunan tajam pada Selasa. Indeks acuan S&P 500 bahkan kehilangan seluruh keuntungan yang diperolehnya pasca kemenangan Trump dalam pemilu. Kanada, Meksiko, dan China telah menyatakan akan melakukan tindakan balasan, menambah kekhawatiran akan terjadinya perang dagang yang semakin sengit.

Lonjakan Harga di Sektor Ritel

Para peritel raksasa di AS memperingatkan bahwa harga barang akan segera meningkat di rak-rak toko. Tarif 25% yang diberlakukan pada barang impor dari Meksiko berpotensi menyebabkan kenaikan harga bahan makanan secara signifikan.

CEO Target, Brian Cornell, menyoroti bahwa produk segar seperti stroberi, alpukat, dan pisang yang bergantung pada pasokan dari Meksiko akan mengalami kenaikan harga dalam hitungan hari. “Kami akan mencoba menekan kenaikan harga, tetapi dampaknya akan tetap dirasakan konsumen,” ujar Cornell dalam wawancara dengan CNBC.

Selain itu, CEO Best Buy, Corie Barry, menyatakan bahwa tarif baru ini juga akan berdampak pada produk elektronik. “Vendor kami kemungkinan besar akan meneruskan biaya tambahan ini kepada peritel, sehingga harga barang di Amerika akan meningkat,” ungkapnya kepada investor.

Tanggapan Trump dan Langkah Balasan Negara Mitra

Pemerintahan Trump bersikeras bahwa langkah ini merupakan strategi jangka panjang yang akan menguntungkan ekonomi AS. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengakui bahwa mungkin ada “pergerakan harga dalam jangka pendek,” tetapi menegaskan bahwa dampak jangka panjangnya akan berbeda.

Trump sendiri menulis di platform media sosialnya, Truth Social: “JIKA PERUSAHAAN PINDAH KE AS, MAKA TIDAK ADA TARIF!!!”

Sementara itu, negara mitra dagang AS tidak tinggal diam. Kanada langsung menerapkan tarif balasan senilai C$30 miliar (US$20,71 miliar) pada produk-produk AS, termasuk jus jeruk dan sepeda motor. Jika ketegangan berlanjut, Kanada berencana memperluas tarifnya hingga C$125 miliar (US$86,29 miliar).

China juga merespons dengan menetapkan tarif 15% pada produk pertanian AS seperti ayam, daging sapi, gandum, dan jagung. Meksiko dijadwalkan mengumumkan kebijakan balasannya pada akhir pekan ini.

Reaksi Global dan Proyeksi Ekonomi

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan bahwa kebijakan tarif ini akan merugikan warga AS sendiri. “Karena tarif yang diterapkan oleh AS, rakyat Amerika akan membayar lebih mahal untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, bahan bakar, dan kendaraan, serta berisiko kehilangan ribuan pekerjaan,” ujarnya.

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengecam kebijakan ini dan menyebutnya “tidak memiliki alasan, logika, atau justifikasi yang jelas.”

Di Kanada, langkah balasan semakin nyata. Perdana Menteri Nova Scotia, Tim Houston, menyebut Trump sebagai “pemimpin yang berpikir pendek” yang hanya menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan politik. Sementara itu, di Newfoundland dan Labrador, toko minuman keras diperintahkan untuk menarik semua produk asal AS dari rak-rak mereka.

Ketegangan yang terus meningkat ini diperkirakan akan semakin memicu inflasi dan ketidakstabilan ekonomi di AS serta memperburuk hubungan dagang dengan negara mitra utama.

Baca artikel seru lainnya di sini!


Sumber : www.theguardian.com